Beranda > SEJARAH > MENGUNGKAP KETERLIBATAN INGGRIS DALAM PERANG BLAMBANGAN.

MENGUNGKAP KETERLIBATAN INGGRIS DALAM PERANG BLAMBANGAN.

HUBUNGAN INGGRIS ,INDONESIA DAN BLAMBANGAN.
Dalam pesta Jamuan Makan di istana Buchkingham untuk menghormati President Bambang Susilo Yudhoyono , dalamn penganugerahan gelar Knigt Grand Cross in the Order of Bath,Ratu Elizabeth II antara lain menyampaikan bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan Inggris sebenarnya telah terjalin sejak beberapa abad yang lalu. Ratu menunjuk kedatangan Francis Drake ( nachkoda Inggris yang mengelilingi dunia pada akhir abad ke 16) yang telah datang ke Indonesia dan Thomas Stanford Raffles yang menjadi Gubernur Nusantara pada tahun 1811 sd 1816 dan pada tahun 1818 sampai 1824 Gubernur Jendral Bengkulu.Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah pemimpin asing ke empat yang menerima gelar ini .Gelar ini pernah diberikan kepada Presiden Amerika Serikat,Ronald Reagen, Presiden Perancis Jaques Chirac dan Presiden Turki Abdullah Gul. Knight Grand Cross in the Order of The Bath ,adalah Penghargaan dideklarasikan oleh raja George I pada tahun 1725.

Kunjungan kenegaraan Presiden Yudhoyono ke Inggris

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masuk ke Istana Buckhingham didampingi Ratu Elizabeth Rabu (31/10) dalam awal kunjungan kenegaraan selama tiga hari.

Francis Drake dan Blambangan dan kerajaan Belanda .


Keuntungan perdagangan rempah rempah dan harta karun dari dunia baru yang didapat oleh Spanyol dan Portugal telah mendorong Francis Drake melakukan perjalanan mengelilingi dunia.Francis Drake adalah seorang pelaut kapal perang, navigator, pahlawan angkatan laut , politikus, dan insinyur sipil berkebangsaan Inggris. Dalam catatan sejarah , pada tahun 1577 sampai dengan tahun 1580 , Francis telah melakukan perjalanan keliling dunia dan singgah di pelabuhan Blambangan yaitu Ulu Pampang dia membawa dua kapal dagang yang sangat besar yaitu The Paca bobot 70 ton dan The Swan bobot 50 ton. .( J.Hageman Jcz , Java ‘S Ousthoek via I Made Sudjana ,Nagari Tawon Madu ,2001 . 24). Ia adalah orang Inggris pertama yang mengelilingi dunia. Karena keberhasilannya mengelilingi dunia dia dilantik menjadi Ksatrya oleh Ratu Elzabeth I dan bergelar Laksamana Muda Sir Francis Drake. Karirnya semakin melesat , setelah sebagai wakil pimpinan armada Inggris , dia mampu mengalahkan armada Spanyol pada tahun 1588. Kekalahan armada Spanyol dari Inggris ,menjadi faktor penting bagi kemerdekaan kerajaan Belanda dari penjajahan Spanyol selama 80 tahun.

ULUPAMPANG

Ulupampang ( terletak diselat Bali )mulai dibangun kerajaan Blambangan pada tahun 1576 ketika Penarukan mulai ditinggalkan pelaut Portugis .Sebelumnya Panarukan menjadi tempat aman bagi persinggahan kapal Portugis menuju tanah jajahannya Malaka . Jonno de Barros ( Portugies),menulis dalam Decada IV,buku I,bab 7 ,bahwa pada Juli 1528, Don Garcia Henriquez, berlabuh di pelabuhan Peneruca /Panarukan untuk mengisi perbekalan sebelum melanjutkan perjalanan ke Malaka . Dikabarkan raja Panarukan mengirim dutanya pada Gubernur Portugies di Malaka.Tentang Peneruca dikemukakan bahwa sejak tahun 1526 telah dikunjungi 20 buah kapal Portugis untuk membeli perbekalan.Kerajaan Blambangan dianggap netral karena merupakan kerajaan Hindu, sedang kerajaaan dipantai utara Jawa mendukung perjoangan kerajaan Malaka untuk bebas dari Portugis ( Negeri Tawon Madu .22)
Panarukan mulai ditinggalkan oleh pelaut Portugis ketika perang Portugis dengan kerajaan Islam tidak pernah reda,dan pelaut Portugis Fernan de Magelhaen menemukan Amerika yang lebih dekat dan menjanjikan. Ketika Portugis mulai meninggalkan Panarukan , maka Panarukanpun sepi dan disisi lain Blambangan sebagai kerajaan Hindu juga menghawatirkan serangan dari kerajaan Islam atas peranannya mendukung Portugis, seperti yang terjadi pada kerajaan Hindu Parahyangan yang bekerja sama dengan Portugis.Maka Blambanganpun mulai memindahkan kegiatannya pelabuhan lautnya ke selat Bali yaitu di Ulupampang. Ulupampang lebih menjanjikan karena dukungan alam ,dilindungi oleh gunung sehingga aman dari serangan musuh,lautnya dalam , hasil lautnya melimpah ,demikian juga hasil alam(hutan,pertannian) dan berdekatan dengan Bali yang Hindu.
Maka pantaslah Francis Drake penjelajah dunia pertama Inggris menjadikan Ulupampang di Blambangan untuk mengisi perbekalan pada tahun 1579.Drake berlayar dengan memakai kapal The Paca ( 70 ton) dan The Swan ( 50 ton) . Dan sepuluh tahun kemudian Thomas Candish , penjelajah Inggris membawa kapal dagang Preety dan Wilhems singgah di Blambangan pada 1 sd 16 Maret tahun 1588, selama dua minggu tinggal di Blambangan, membeli logistik , kemudian berlayar melanjutkan perjalanan ke timur. (Drs I.Made Sudajana . Nagari Tawon Madu23). Dan merebut pulau Banda yang mulai ditinggalkan oleh Portugal. Dengan demikian sebenarnya Francis Drake maupun Thomas Candish lebih dahulu mendarat di ULUPAMPANG daripada Cornelis de Houtman( pelaut Belanda ), yang mendarat di Banten pada tahun 1596

Perebutan Rempah, Nusantara antara Inggris dan Belanda
.
Keberhasilan Inggris mendapatkan negeri rempah rempah , telah mendorong Belanda mengikuti mencari peruntungan perdagangan rempah rempah . Setelah bebas dari Spanyol , seorang pelaut Belanda yang pernah mengikuti perjalanan Portugal ke Nusantara , yaitu Cornelis de Houtman dipercaya menjadi pimpinan expedisi menuju Nusantara pada 2 April 1595.Cornelis de Houtman sebagai pelaut yang pernah mengikuti perjalanan kapal Portugis , menempuh perjalanan sesuai perjalanan yang dilakukan oleh Portugal , sehingga mendarat di Banten pada tahun 1596 dan membeli rempah rempah di Banten.Keuntungan yang luar biasa dari perdagangan rempah rempah mendorong Belanda segera membentuk badan dagang VOC (Vereenigde Oostinsche Companya), pada 20 Maret 1602 ,meniru pembentukan The British East India Company ( BEIC) yang telah terbentuk pada 13 Desember 1600. Berbeda dengan BEIC yang dibentuk Inggris sebagai badan dagang murni ,VOC yang dibentuk Belanda diberi kewenangan yang melebihi sebagai badan dagang yaitu memiliki tentara, dan berhak menduduki suatu wilayah dan membentuk pemerintahan sendiri. Hal ini mungkin disebabkan, karena Belanda baru saja merdeka dari Spanyol (1588), membutuhkan banyak dana untuk membangun negeri bawah laut yang miskin ini. Kekuasan besar ini mendorong VOC tidak lagi berdagang dengan Banten tetapi malah menduduki Bantam( Banten), pada tahun 1610 dan menetapkan Bolt sebagai Gubernur Banten. Kemudian Bolt merebut Jayakarta, dan memindahkan kantor Gubernur ke Jayakarta dan menjadikan Jayakarta sebagai ibukota di Hindia Timur. (History of Java xviii). Sejarah mencatat inilah badan dagang pertama yang menjajah kerajaan lain ( Kapitalis). Dan sebagai badan dagang yang memiliki tentara dan hanya memikirkan keuntungan sebesar besarnya , maka VOC telah menunjukan tindakan tak berperi kemanusian sejak awal berdirinya. JP Coen pengganti Bolt, pada 1621 merebut Banda penghasil pala terbaik didunia dari tangan Inggris. Ketika penduduk Banda dipaksa menjual pala dengan harga murah , mereka menolak dan JP Coen melakukan tindakan brutal kemanusian terhadap rakyat Banda. Para pedagang dan petani yang tidak menjual pala ke Belanda ditembak kemudian tubuhnya ditusuk dengan bambu, setelah itu digantung.Yang tertangkap hidup dibakar dan keluarganya(istri dan anak famili) dimusnahkan. Tindakan brutal kemanusian ini dikenal sebagai Genocida dikenang rakyat Banda dan tempat kelahiran JP Coen di Horn . Pemerintah dan masyarakat tempat kelahiran JP COEN , di Horn , menambah kalimat ; pembunuh kejam rakyat Banda.

JP COEN

J.P.Coen.
Dengan menguasai Maluku dan Banten , Jakarta maka VOC telah menguasai sepenuhnya pelayaran di laut Jawa.
Kekalahan Inggris di pulau Banda dan tertutupnya laut Jawa bagi Inggris tidak berarti Inggris melepaskan Nusantara. Inggris memandang Nusantara , terutama Sumatera dan Borneo memiliki potensi kekayaan yang amat besar. Menurut Mr. Farquhar( menurut Thomas Stanford Raffless Mr Farquhar adalah orang yang paling mengerti dan paling mengenal secara mendalam sumber daya kepulauan timur) , Sumatera dan Borneo memiliki kekayaan sama dengan Brazilia (History of Java 140). Dan posisi Jawa di benua Asia (China ) dan Hindia sangat strategis sepeti Mesir dan Sicilia di selatan Eropa ( History of Java 101) . Oleh karena itu ketika laut Jawa telah dikuasai VOC maka Inggris yang ingin menguasai Nusantara memilih menguasai pelayaran lautan Hindia.
Disisi lain penguasaan VOC atas laut Jawa sangat menindas pedagang Nusantara Timur ,yang telah lama memiliki hubungan dengan kerajaan Melayu,China, dan India , sehingga mereka memilih lewat lautan Hindia dan menjadikan Ulu Pampang sebagai pelabuhan persinggahan. Maka Ulupampang menjadi pelabuhan yang ramai karena menjadi pertemuan pedagang Nusantara dan Inggris . Ini terbukti sejak awal tahun 1600an Ulupampang mampu mengekspor , sarang burung walet seharga f 4000 , bahan lilin 10 pikul , dan beras 600 ton setiap tahun.(Drs I.Made Sudjana MA .Nagari Tawon Madu 22) .
Blambangan Yang Strategis dan Menguntungkan

Betapa pentingnya Blambangan dalam kaitannya dengan Inggris ,terbukti kerajaan Blambangan telah tercantum dalam peta pelayaran dunia yang dibuat Inggris tahun 1629 ( National Library Singapore ).Kehadiran pedagang Inggris semakin sering pada masa Jaya Blambangan , yaitu pada masa Susuhunan Tawangalun ( 1655 sd 1690).Pada masa Tawangalun kehadiran pedagang Inggris menjadi setiap enam bulan sekali. (Drs I Made Sudjana Nagari Tawon Madu 61). Kehadirann pedagang Inggris yang sangat sering tersebut , menimbulkan kekawatiran VOC sehingga VOC mengirim utusan Jeremias van Vliet menghadap susuhunan Tawangalun pada tahun 1690. Tapi permintaan hubungan ini tidak ada kelanjutannya .
Dan setelah itu VOC memutar balikkan fakta bahwa selat Bali rusuh dan penuh kekacauan (Drs I Made Sudjana Nagari Tawon Madu 62). Ternyata pernyataan itu harus ditafsirkan bahwa Ulu Pampang telah menjadi tempat yang paling sering dikunjungi kapal kapal Inggris untuk melanjutkan perjalanannya ke Timur menuju Pasir dan Banjarmasin ( Borneo)( I Made Sudjana M A , Nagari tawon Madu 60).Pantaslah hal itu telah merobah motivasi Inggris, kalau awalnya hanya sebagai tempat persinggahan maka pada tahun 1760 , Ulu Pampang /Blambangan mulai dilirik sebagai tempat berpijak. Pada tahun 1765 , konsul EIC merekomendasikan beberapa pelabuhan yang cukup tepat untuk pendirian perwakilan perdagangan EIC , termasuk di Blambangan( DR. Sri Margana Perebutan Hegemoni Blambangan 49). Setelah itu yaitu tahun 1766 ,kehadiran kapal Inggris semakin sering . Sebelumnya hanya sekitar 6 bulan sekali , maka mulai tahun 1766 hampir setiap bulan , bahkan kadang kadang dua kali setiap bulan , ( Drs I Made Sudjana MA. Negara Tawon Madu 61).
Dan pada bulan Agustus 1766 tiga kapal besar Inggris diikuti lima kapal belas chialoup, dan dua puluh lima pecalang dan seratus kapal yang lebih kecil , membawa pelaut bugis dan Madura tiba di Blambangan di bawah komando Edward Coles ( DR. Sri Margana Perebutan Hegemoni Blambangan 49). Tidak dijelaskan apa yang dilakukan oleh armada yang sangat besar ini. Tetapi Thomas Stanford Raffless menjelaskan bahwa setelah itu ,seorang berkebangsaan Inggris , Mr.Yesse ,mulai membangun pemukiman di Blambangan . Pemukiman itu dinilai sangat tepat. Demikian baiknya tempat itu sehingga tempat tersebut disamakan kedudukannya dengan Pinang di Malaya.(Thomas Stanford Raffless History of Java 144).Dukungan dari pemerintah Blambangan juga sangat membantu.Selain itu , Stanford Raffless,juga memuji keberhasilan pemerintahan Blambangan .Tetapi kemudian Mr Yesse diangkat menjadi Residen di Borneo, sehingga pembangunan pemukiman itu dihentikan dan dinyatakan gagal. Thomas Stanford Raffless menyesalkan kegagalan pembangunan pemukiman itu, dan mengemukakan analisa bahwa kegagalan pembangunan tersebut karena pemukiman tersebut semata mata disebabkan dikhususkan untuk militer, tanpa ada pedagang profesional atau pedagang petualang yang disertakan di pemukiman tersebut. (Ho J.148)

Mungkinkah Inggris terlibat dalam Perang di Blambangan.

Jika demikian apakah pembangunan pemukiman Militer Inggris inilah , yang menjadi sebab penyerbuan VOC ke Blambangan ? Mengingat penyerbuan VOC ke Blambangan telah direncanakan sangat matang . Dan baru dilakukan setelah Mataram , Surabaya, Madura bersedia membantu maka penyerbuan ke Blambangan dilaksanakan dengan armada yang sangat besar .
Penyerbuan pertama yang dipimpin Erdwiyn Blanke misalnya terdiri atas 25 buah kapal besar dan puluhan kapal kecil , yang memuat 335 serdadu Eropa, dan 3000 laskar Madura, Mataram, Pasuruan, menggempur Panarukan pada tanggal 27 Pebruari 1767. Pasukan ini membumi hanguskan Panarukan dan merebut Banyualit pada 31Maret 1767 ( NTM 63). Dan Blambanganpun jatuh ketangan VOC
Pengiriman armada yang sangat besar ini , menjadi tidak masuk akal lagi , karena jumlah penduduk Blambangan pada saat itu hanya 20.000 ( dua puluh ribu ) ( catatan kependudukan VOC via DR. Sri margana dan I Made Sudjana MA). Jika jumlah penduduk Blambangan 20 ribu , maka dipastikan max jumlah laki dewasa adalah maximal 5000. ( berdasar statistik normal). Jika dalam masa tidak damai atau terjadi perebutan kekuasaan maka jumlahnya akan jauh berkurang , katakan 4 ribu. Dan dari jumlah tersebut , tentara kerajaan yang terlatih hanya maximal 20% atau 800 0rang.
Ternyata meskipun VOC telah mengerahkan armada yang sangat besar , kemudian menguasai Blambangan dengan cepat , kemudian membangun benteng di Banyualit,tetapi satu tahun kemudian timbul pemberontakan Wong Agung Wilis.
Dan menjadi pertanyaan besar mengapa untuk memadamkan pemberontakan ini sekali lagi VOC mendatangkan bantuan armada yang tidak kalah besarnya dari yang pertama . Bantuan ini dipimpin A.Groen membawa 13 kapal yang memuat 302 orang serdadu Eropa, 1000 orang laskar Madura, 400 orang dari Surabaya, 1700 laskar Lumajang.Blambangan kalah dan Wong Agung Wilis tertangkap , kemudian dibuang ke Banda pada tanggal 6 September 1768. ( NTm 68).
Ternyata wong Agung Wilis dapat meloloskan diri dari Banda , dan tinggal di Bali , sehingga wong Agung Wilis ,dapat dinyatakan satu satunya tahanan VOC yang dapat meloloskan diri .Dan pada tahun 1771 muncul pemberontakan Pangeran Rempeg Jagapati yang disebut juga Pseduo Wilis. Yang membuktikan betapa masih kuatnya pengaruh wong Agung Wilis .
Sekali lagi sumber sumber Belanda meremehkan sebab dan kekuatan pemberontak , dengan mengatakan pemberontakan itu disebabkan Pangeran Rempeg Jagapati, melarikan istri bupati Banyuwangi.
Tetapi VOC sekali lagi mendatangkan bantuan tentara yang sangat besar dari Surabaya . Pada tgl 14 Desember 1771, VOC mempersiapkan sekitar 2000 laskar Madura, dibawah pimpinan Alap Alap , seorang Madura yang menjadi tentara profesional VOC, yang diperkuat pasukan meriam Belanda dipimpin oleh Kapten, Vaandrig Schaar dan Cornet Tinne seorang perwira tamatan Akademi Perancis yang terbaik didunia .Namun kekuatan tentara VOC dapat dipukul mundur dan Kapten Vandrig Schaar dan Cornet Tinne terbunuh .( I Made Sudjana ,Nagari Tawon Madu 79) dan VOC kemudian menghentikan penyerbuan selama 11 bulan . Dan baru pada tgl 1 Oktober 1772 mendatangkan lagi sekitar 5000 laskar termasuk beberapa serdadu Eropa untuk menggempur pemberontak( I Made Sudjana MA , Nagari Tawon Madu 80).
Dengan fakta tersebut diatas , VOC telah memberikan catatan penduduk yang tidak benar . Disamping itu tanpa mengurangi keyakinan atas keberanian serta strategy laskar Blambangan yang diakui oleh para sejarahwan, penulis mencurigai keterlibatan Inggris dalam pemberontakan ini.
Pengakuan Inggris atas strategisnya Blambangan bagi penguasaan jajahan Inggris di Asia dan China , serta bagi penguasaan kekayaan yang tersimpan di bumi Sumatra dan Borneo maka patut diduga Inggris terlibat dalam pertempuran ini. Perang Pangeran Rempeg Jagapati , juga bisa dikaitkan dengan kebutuhan Inggris untuk mendapatkan kembali Blambangan berkaitan dengan explorasi Australia yang ditemukan oleh Captaian Cook tahun 1770 ,( Richards Tropical Encyclopedia ,The Richards Company Inc New York , volume 5.543).
Hal ini menjadi semakin jelas , ternyata para pemberontak Blambangan mampu membangun pertahanan di Nusa Barong pada tahun 1773 dengan persenjataan yang sangat canggih yaitu memiliki 8 kapal dagang, 8 pucuk meriam , dan 100 pucuk senapan dan menampung 3000 penduduk ( NTM 84). Sehingga pelayaran di lautan Hindia masih dalam cengkeraman Blambangan Lebih meyakinkan lagi keterlibatan Inggris ketika akhirnya merebut Bengkulu dan mendirikan Benteng Malborough, benteng terbesar kedua di Asia . Sesuai catatan pada British Library and India Office Collections , pada tahun 1790 benteng tersebut menyerupai sebuah kota kecil, dihuni oleh para petinggi atau perwira senior tentara Inggris dan pegawai sipil bersama keluarganya dan dilengkapi pencatatan perkawinan, pembaptisan dan kematian penduduk.

Thomas Stanford Raffles dan Blambangan.

Catatan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk menaklukan Blambangan sebanyak 80 ton emas , seperti ditulis J.K.J. de Jonge pada 1883, dikutip surat Gubernur Jenderal Reiner de Klerk kepada pemimpin VOC tertanggal 31 Desember 1781, juga menunjukkan perang ini adalah perang besar dan penting. Demikian pentingnya sehingga VOC mengabaikan kegaduhan besar di Eropa ketika Napoleon mulai bergerak menguasai Eropa. Mengapa VOC sedemikian gigih mempertahankan Blambangan karena takut Blambangan direbut Inggris????
Dan ketika akhirnya rakyat Blambangan mengadakan perlawanan gigih , seperti rakyat Banda maka VOCpun melakukan Tumpas Kelor atau Genocida seperti ditulis oleh Raffles

From that moment , the provinces subjected to its authority, ceased to improve. Such were the effect of her desolating system that the population of the province of Banyuwangie,which 1750 is said to have amounted to upwards of 80.000, was in 1811 reduce to 8000 (Sir Thomas Stanford Rafless.Hystory of Java 68 )
Sebuah pernyataan yang menggemparkan dan sampai saat ini menjadi perbincangan International( Kumar , Ann” Javanesse Histiographie in and of the colonial periode, a case study . Dalam Anthony Reid and David Maar (eds) Perception of the past in Southeast Asia,Kualalumpur 1979,187206 via I Made Sudjana M A Nagari tawon Madu dan makalah DR .Sri Margana )
Tetapi rupanya VOC telah sampai pada titik nadir , VOC yang rakus mengeruk keuntungan , dan sangat kejam terhadap negeri jajahan ternyata tidak mampu membendung kerakusan pegawainya, mereka melakukan korupsi besar besaran , sehingga VOC deficit dan akhirnya VOC bangkrut pada tahun 1791 , dan tiga tahun kemudian pada tahun 1794 Belanda menjadi jajahan Perancis( Napoleon Bonaparte) sampai tahun 1815 .
Dan Belandapun harus menyerahkan Nusantara pada Perancis, yang kemudian mengangkat Daendels menjadi Gubernur Jendral Nusantara.Maka bendera Belanda diturunkan dan bendera Perancis berkibar di Nusantara.
Perang antara Eropa dan Perancis rupanya tidak terbatas di Eropa tetapi juga terjadi di negeri Jajahan.Dan Nusantara tidak terlepas dari percaturan itu.Nusantara tentu sangat diperhitungkan dalam kontribusinya ke Perancis, apalagi Daendels langsung menerapkan kerja rodi untuk membangun perkebunan, membuka jalan antara Anyer Panarukan untuk memperlancar arus logistik dari daerah pedalaman ke pelabuhan pelabuhan.Semua itu dilakukan , untuk memeras Nusantara untuk membantu Perancis dalam perang di Eropa.

Keyakinan betapa pentingnya Nusantara bagi mematahkan kekuatan Perancis di Eropa itulah yang membuat Gubernur Jendral India Lord Minto ,akhirnya menyetujui saran Stanford Raffles untuk merebut Nusantara. Dan akhirnya Inggris menguasai Nusantara.

Sir Stanford Raffles diangkat sebagai Letnan Jendral Gubernur Nusantara pada tahun 1811 sampai dengan 1816. Pada saat Sir Stanford Raffless menjadi Letnan Gubernur Jendral Nusantara

Blambangan dan explorasi emas di Australia.

Selain memutus logistik Perancis dari Nusantara , pada masa itu di Australia sedang dimulai explorasi emas di Australia pada tahun 1800, yang berdampak semakin padatnya pelayaran antara Inggris dan Australia . (Richards Tropical Encyclopedia ,The Richards Company Inc New York , volume 5.543.)

Dengan demikian , peranan Blambangan untuk mendukung padatnya pelayaran antara Inggris ke Australia menjadi sangat penting.

Dalam bukunya History of Java , Sir Stanford Raffles menyatakan kekagumannya pada tanah Blambangan. Di Blambangan , Raffless menemukan patung perunggu, dan pohon beracun ( Anchar, Linneaus)yang terbesar didunia. Dan pohon itu hanya tumbuh ditanah yang subur ( Thomas Stanford Rafless History of Java.Narasi 2008.30) Oleh karena itu patut diduga bahwa dia adalah satu satunya Gubernur Jendral yang mengunjungi Blambangan .
Demikian pentingnya Blambangan bagi Raffless , maka dia membangun kembali jalan kerajaan Blambangan dari Banyuwangi ke Kalibaru, dan membangun kembali kota Banyuwangi yang jejaknya masih nampak sampai saat ini.Disamping itu juga membuka perkebunan kopi ,teh , di tepi G.Raung ( Gleenmore, Gleen levish , Gleeennaloch ) dan perkebunan pisang serta pabrik beras( antara lain pabrik beras Gladak.)Pelabuhan Banyuwangi juga dibangun kembali .
Diduga kuat pembangunan ini untuk mendukung explorasi emas yang dilakukan di di Australia 1800 . (Richards Tropical Encyclopedia ,The Richards Company Inc New York , volume 5.543.)
Kapal Inggris yang akan ke Australia dan sebaliknya hanya memiliki tempat persinggahan Afrika Selatan, Yaman /emirat Arab . India.,Bengkulu. Dari Bengkulu ke Australia masih harus menempuh puluhan ribu Kilometer,dan Blambanganlah ( Ulu Pampang) daerah ditepi Lautan India yang paling subur dan mampu memenuhi kebutuhan Logistik .
Meskipun hubungan Blambangan dengan Inggris tergolong singkat , tetapi demikian baiknya hubungan itu , hal ini terbukti banyaknya kata kata Inggris digunakan dalam bahasa pergaulan rakyat Banyuwangi.

Sulung dari kata so long namun bermakna duluan
Nagud dari kata no good bermakna jelek
Ngepos dari kata pause bermakna berhenti
Kekel dari kata cackle bermakna tertawa terpingkal-pingkal
Begal dari beggar bermakna merampas
Enjong dari kata enjoy bermakna enak,menyenangkan
Kampah dari kata come back bermakna mampir , untuk yang sudah akrab.
Dsbnya

Demikian juga sebuah bangunan di Banyuwangi tetap dikenal sebagai Inggrisan,walau hanya dipakai Inggris 6 ( enam ) tahun, padahal bangunan itu kemudian digunakan Belanda selama ratusan tahun

Penutup.Semoga lahir Purasastra muda.
Tidak berlebihan rasanya jika Ratu Inggris Elizabeth II , dalam pesta Jamuan Makan di istana Buchkingham untuk menghormati President Bambang Susilo Yudhoyono, dalamn penganugerahan gelar Knigt Grand Cross in the Order of Bath mengenang kembali betapa besarnya peranan Nusantara termasuk Blambangan pada masa lalu. Gelar ini diberikan oleh raja Inggris George I pada tahun 1725, disuatu masa dimana hubungan Blambangan dan Inggris sangat baik.
Tetapi hal itu juga menyiratkan kesedihan , betapa sudah terputus kita dengan masa lalu , karena begitu tebalnya tumpukan sampah dalam sejarah kita akibat pemutar balikkan fakta oleh Belanda.
Ketika Inggris menunjukan betapa berhasilnya pembangunan di Blambangan dan betapa pentingnya Blambangan bagi Inggris . Ternyata Belanda memberikan fakta berbeda.
Belanda menyatakan Blambangan dikuasai Bali , dan jumlah penduduk Blambangan pada saat itu hanya 20.000 ( dua puluh ribu ) ( catatan kependudukan VOC via DR. Sri margana dan I Made Sudjana MA). Padahal luas Kerajaaan Blambangan adalah 10 ribu km persegi . Artinya hanya dua orang penduduk tiap km persegi. Padahal Blambangan telah diakui sebagai kerajaan andalan Majapahit , lebih besar dari Madura dan Bali. Oleh karena itulah Blambangan dijadikan tempat bertemu Prabu Hayamwuruk dengan dua kerajaan Majapahit .( Mpu Prapanca dalam Kakawin Nagara Krtagama BAIT 91 ).
Rupanya VOC sengaja menyebar berita bohong , juga cerita sejarah bahwa Blambangan dikuasai oleh Matram .Padahal Mataram terlibat dalam perebutan kekuasaan selama seratus tahun ( sejak masa Amangkurat I sampai dengan Perjanjian Salatiga yang membelah Mataram menjadi menjadi kerajaan kecil Surakarta,Ngajogyakarta, Mangkunegara dan telah kehilangan kekuasaan di pantai utara jawa maupun di Jawa Timur . Mataram pada saat itu malah pernah dikalahkan Trunojoyo , kemudian dikalahkan pasukan Untung Suropati . Dan malahan Amangkurat III , mencari perlindungan pada Suropati. Bagaimana Mataram mampu menguasai Blambangan , sementara Suropati benteng terdepan tak terkalahkan oleh Mataram, yang telah dikuasai Belanda sejak Amangkurat I. Jika benteng Suropati terkalahkanpun , benteng alam berupa gunung yang mengelilingi Blambangan tak mungkin tertundukkan , sementara Mataram tidak pernah memiliki kekuatan Maritim.
Demikian juga Bali telah terbelah menjadi kerajaan kecil , Klungkung, Mengwi , Buleleng , Karangasem dan saling bertempur berebut pangan ( I Made Sudjana MA. Nagari Tawon Madu 60) . Pernyataan bahwa Mengwi pernah menduduki Blambangan , sangat tidak ada bukti nya. Selain itu nama penguasa yang ditunjuk oleh Mengwi untuk memimpin Blambangan , menurut I Made Sudjana berdasar babad Wilis adalah I Gusti Kuta Beda. Nama tersebut tidak mungkin nama orang karena dalam bahasa kuno berarti kota yang ditinggalkan , yang lebih tepat menunjuk kota Inggris yang ditinggalkan Mr Yesse , setelah ditunjuk sebagai residen di Borneo. Babad Wilis ditulis oleh Purasastra , trah Tawangalun . Beliau seorang muslim , yang merasa tertekan harus menulis Babad Wilis. Tulisan itu dibuat karena paksaan seorang adipati untuk memenuhi permintaan VOC dan beliau menyatakan sangat terluka hatinya harus menceritakan kekalahan keluarga Tawangalun. Maka nama penguasa Bali di Blambangan direkayasa, untuk menunjukkan nama itu bohong . Semoga lahir Purasastra , Purasastra muda , yang tidak mau dipaksa oleh siapapun untuk menuliskan sejarah dengan tidak benar.

Kategori:SEJARAH
  1. aning
    Maret 13, 2014 pukul 5:41 pm

    maaf, saya sedang meneliti tentang asrama inggrisan
    saya sedang mencocok-cocokkan data sejarah yang satu dengan yang lainnya yang akhirnya membuat saya bingung.
    tulisan bapak banyak membantu,
    tapi saya masih penasaran dengan British-Australian Telegraph Company yang dipasang oleh inggris pada tahun 1870 dari Banyuwangi ke Darwin (ditulis Bill Glover dalam “Dutch East Indies Government” yang dimuat di http://www.atlantic-cable.com)
    mohon tanggapannya Pak,
    terima kasih sebelumnya

    • Mei 19, 2016 pukul 6:13 am

      Wah terima kasih.
      Tentang cable telepon yang menghubungkan Inggris , Asia dan Australia dapat disampaikan sebagai berikut.
      Seperti tertulis diatas Australia kemudian berkembang sangat pesat baik dari aspek pertambangan , industri peternakan dan turutannya, serta bisnisnya maka untuk itu diperlukan hubungan yang sangat cepat.
      Dan pada abad ke 19 terjadilah penemuan yang sangat dahsyat dalam bidang kominikasi yaitu penemuan telegraf. Experiment awal dilakukan oleh Baron Schilling.Kemudian disempurnakan oleh William Fothergill Cooke dan Charles Wheatstone dari Inggris.
      Mereka menyempurnakan menjadi aplikasi telegraf elektro magnetik lima jarum.
      Sistem ini kemudian disempurnakan oleh Samuel Morse dari Amerika.
      Sistem ini diaplikasikan di seluruh Amerika dan kemudian dilanjutkan dipasang diseluruh Amerika kemudian Inggris dan kemudian Jerman.
      Pada tahun 1854 The Empire British juga memasang kabel telegraph dibenua Australia.
      Keberhasilan ini mendorong kerja sama Amerika , Inggris dan Jerman menemukan kabel yang dapat dibenamkan didasar laut.
      Maka terbentuklah kabel yang terisolasi getah karet atau latex.
      Kabel laut ini kemudian dicobakan dengan menghubungkan London dengan sebuah kapal Inggris yang berada diselat Inggris.
      Keberhasilan ini mendorong percobaan selanjutnya yang dilakukan oleh Yoesoef Watkins Bret memasang kabel tersebut dari Dover (Inggris ) dan Cape Gris Nez ( Perancis).
      Percobaan ini menghasilkan pesan yang kacau balau….artinya pesan tersampaikan tetapi tidak bisa dibaca. Tahap keberhasilan mendorong percobaan selanjutnya yaitu melapisi kabel dengan rami berlapis ter dan kawat besi galvanis dengan lapisan luar getah perca ( karet ).
      Percobaan ini beberapa kali gagal….tetapi selalu ada titik terang.
      Biaya yang dikeluarkan ratusan ribu foundsterling itu akhirnya menuai keberhasilan .Dan pada tahun 1866 dimulailah pemasangan kabel yang menghubungkan Inggris dan Amerika.
      Keberhasilan mendorong dimulai pemasangan kabel dari Inggris ke Mesir ( Suez) pada tahun 1870 yang kemudian dilanjutkan ke Bombay Madras dan diteruskan ke Penang dan Singapore.
      Keberhasilan ini mendorong The British Empire membentuk perusahan Australia ,British Telegraph Company yang ditugasi menghubungkan Inggris dan Australia menghubungkan kabel yang sudah terpasang dari Inggris ke Singapore melalui Jawa dan diteruskan ke Port Darwin Austrlia.
      Dan project ini harus selesai pada tahun 1872.
      Dan Banyuwangi dipilih sebagai pusa penghubung untuk tiga benua tersebut.
      Dan kedudukan kantor pengendali tersebut berada di tempat yang saat ini kita kenal dengan INGGRISAN.
      Tentu hal ini sangat berkaitan dengan hubungan yang baik antara orang Blambangan dan Inggris. Kabel antara Banyuwangi dan Australia dengan cepat terpasang dan selesai lebih awal yaitu pada 20 November 1871. Sementara kabel darat antara Banyuwangi dan Singapore terus mengalami gangguan dari penjajah Belanda dan baru dapat diselesaikan pada 22 Oktober 1872 …atau hampir sebelas bulan.
      Dengan beroperasinya lebih dulu kabel telepon Banyuwangi dengan Australia sekali membuktikan peranan Banyuwangi sangat besar dalam kemajuan Australia. Demikian juga Banyuwangi berkembang sebagai kota yang makmur.
      Hasil perkebunan dari Banyuwangi kopi, coklat , teh , pisang bahan makanan dan air diexport ke Australia melalui pelabuhan Banyuwangi ( Boom)
      Antoinete Caladine sejarahwan Perancis menulis bahwa Banyuwangi menjadi kota terbesar ketiga di Jawa Timur.
      Perkembangan ini tentu sangat membuat Belanda ketakutan.
      karena itu Belandapun menandingi dengan membuat jalan kereta api dari Surabaya sampai Kalisat untuk mencegah export hasil perkebunan dari Banyuwangi ke Australia.
      Gangguan kabel darat di Jawa juga sangat dirasakan oleh Inggris , maka mulai tahun 1879 The British Empire memutuskan agar hubungan kabel ke Australia harus melalui wilayah Inggris .(All Red Route)
      Pada tahun 1896 dibentuklah satu badan yang ditugaskan mempertimbangkan semua aspek penggunanan jalur tersebut yaitu Komite Kabel Pacifik .
      Dan pada tahun 1901 dimulailah pembuatan kabel tersebut .
      Dan pada tahun yang sama dimulai juga pembuatan jalur kereta api oleh Belanda dengan membuat terowongan Garahan dan Kumitir.
      Pada tahun 1902 jalur kabel melalui All Red Route selesai dan pada tahun yang sama jalur kereta api Banyuwangi dari dan ke Surabaya selesai.
      Maka sejak itu perlahan tetapi pasti Banyuwangi mulai meredup .Perkebunan boleh berada di Banyuwangi tapi kantor perkebunan ditetapkan berada di Jember dan Jember menikmati kemajuan yang sangat berarti .
      Rupanya usaha Belanda tidak hanya berusaha membunuh perekonomian Banyuwangi tetapi juga takut terhadap takut terhadap perlawanan yang ditimbulkan di Banyuwangi.
      Pada saat itu muncullah cerita Menakjinggo dan Damarwulan yang membunuh character orang Blambangan.
      Blambangan adalah pemberontak Majapahit oleh karena itu harus ditindas.

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar